Kamis, 21 Juni 2012

hari yang menyenangkan

kemarin paman datang.. pamanku dari desa..

udah dewasa koq masih nyanyi lagu anak-anak. Tak apalah, mencoba sedikit kembali ke masa lalu dimana lagu anak-anak masih sangat berjaya, bukan seperti sekrang yang sudah mulai luntur dan tergantikan dengan lagu cinta-cintaan ala orang dewasa, hee.. (curhatcolongantakperludibuatpusing)


etts, apa hubungan tuh lagu dengan judul dari tulisan ini ?
tenang guys, sedikit intermezo tak apalah, tapi nyambung koq nyambung.

Jadi gini loh, kemarin itu nenek saya datang, nenek saya datang dari desa. Beliau datang karena ingin menengok keluarga saya, khususnya ibu yang yang sedang mengandung. Beliau datang saat subuh sekitar jam 5 pagi. Nenek saya membawa banyak makanan khas dari desa saya (dibikin kangen sama suasana desa deh), mulai dari wajid, cucur, dan juga hasil pertaniaan yaitu beras merah (pasti pada mau yaa ? hee).

Pagi sekitar jam 9 saya izin untuk pergi kuliah dan tanpa disangka nenek membekali saya dengan uang jajan yang lumayan besar. Pucuk dicinta ulam pun tiba (bener ngga yaa peribahasanya) kebetulan hari itu saya memang sedang membutuhkan uang untuk suatu keperluan yang mendesak dan saya sedang tidak memiliki uang lebih, tapi karena nenek apa yang saya perlukan jadi bisa terpenuhi.

Jadi inget kata orang “Allah akan memberi apa yang hambanya butuhkan”. Baru ngerasain betapa benarnya kata-kata itu. Waw, sesuatu banget yaa hee..

Selain kejadian itu, banyak juga hal yang terjadi dihari kemarin. Mulai dari miss komunikasinya saya dengan teman saya yang berencana bertemu yang pada akhirnya membuat kami saling mencari hampir mengelilingi kampus tapi nyatanya kami malah tidak jadi bertemu (capeknya dapet kesaelnya juga dapet yaa, haa). Terus dosen yang katanya tidak masuk tapi ternyata masuk dan saya akhirnya tidak ikut syura (rapat) di UKM yang saya ikuti.

Tapi, dengan hal-hal yang terjadi dihari kemarin itu saya tetap merasa hari itu hari yang menyenangkan. Rasanya hari kemarin itu hidup tuh jadi tidak hambar. Hari kemarin terasa begitu berwarna dan penuh pelajaran.

Dan hari ini saya harap akan lebih menyenangkan lagi, aamiin.

“Hidup harus dinikmati. Senikmat kita mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan. Dan percaya bahwa pemberiannya adalah hal yang paling kita butuhkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar