Kamis, 21 Juni 2012

kisah klasik

Hari itu nampak cerah sekali. Mungkin alam pun merasakan betapa bahagianya aku yang sebentar lagi akan berkumpul dengan keluarga yang sekian lama berpisah karena aku melanjutkan kuliah di negeri orang. Terhitung sejak kelulusan SMA aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah jurusan Teknologi Informatika di negeri Paman Sam Amerika Serikat. Kini setelah gelar S2 telah aku sandang, aku putuskan untuk pulang ke Indonesia.

Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta aku disambut dengan penuh suka cita oleh keluargaku. Disana ada ibu, ayah dan 2 orang adik perempuanku. Ibuku memelukku dengan sangat erat dan menangis dengan derasnya. Mungkin karena telah lama tidak bertemu dengan anak laki-laki satu-satunya ini, hee. Aku pangling melihat kedua adikku yang ternyata telah beranjak dewasa. Mereka tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik. Pasti diantara mereka atau mungkin keduanya sudah memiliki pacar, hal yang wajar dilakukan oleh remaja zaman sekarang. 
 
Setelah melepas rindu dan temu kangen dibandara aku pun bergegas meminta untuk pulang, tapi sebelum itu ayahku memperkenalkanku dengan seorang gadis berjilbab pink nan anggun dan manis yang sedari tadi berada tepat disamping adikku Icha. Dia adalah guru private kedua adikku. Ayahku mencoba menjelaskan latarbelakang gadis itu, mulai dari pendidikan sampai keluarganya yang termasuk orang terpandang didaerah asalnya.

Obrolanpun berlanjut sampai di dalam mobil. Panjang lebar ayah dan ibuku menerangkan sosok si gadis berjilbab pink itu, seakan-akan mereka berniat untuk menjodohkanku dengannya. “ini kan bukan zaman siti nurbaya lagi pah, mah” begitu candaanku kepada kedua orangtuaku. Dan si gadis manis itu hanya terdiam dan tersenyum simpul, mungkin karena ia malu.

Sesampainya dirumah aku lampiaskan kerinduanku dengan makan banyak sekali hingga beberapa piring. Etts, ini bukan rakus tapi Cuma ingin menyalurkan rasa rindu terhadap masakan indonesia yang dibuat oleh ibuku sendiri. “beeh, masakan mamah memang paling enak. Makanan cepat saji ala Amerika pun lewat deh, hee” mencoba carmuk sama ibu sendiri, hee.

Setelah selesai makan, aku lanjutkan bersenang-senang dengan kamar yang sudah lama tidak aku pakai. Ketika aku masuk ternyata semua tata letak yang ada didalamnya masih sama dengan sewaktu aku tinggalkan untuk study di Amerika. Dan saking senangnya aku langsung ketiduran dikasur empukku yang wangi.
Ohh iyaa tertinggal, si gadis yang bernama shinta itu sudah pulang kerumahnya diantar oleh supir pribadi keluargaku setelah makan bersama tadi. bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar