A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari bahsa sansekerta dhra yaitu derita yang artinya menhan atau menanggung. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Baik dalm Al-Qur’an maupun kitab suci lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan.
B. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapt juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang akan dialami manusia sdi akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makn harta anak yatim, dan sebagainya.
Siksaan dapat bersifat psikis, misalnya :
a) Kebimbangan, dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapt menetukan pilihan mana yang akan diambilnya
b) Kesepian, dialami oleh seseorang yang merasa sepi dalam dirinya walaupun ia berada dalam lingkungan yang ramai
c) Ketakutan, merupakan bentuk lain yang dapat emnyebabkan seseorang mengalami siksaan batin
C. Kekalutan Mental
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a) nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b) nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gsngguan kejiwaan adalah :
a) gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
b) usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari
c) kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental adalah :
a) kepribadian yang lemah akibat jasmani atau mental yang kurang sempurna
b) terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat
c) cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai overcompensite
D. Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan baik berat ataupun ringa. Pemderitaan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah dengan berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar , dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhibdar dari bahaya dan malapetaka.
E. Penderitaan, Media massa dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar, Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti menghiasi layar televisi, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikur merasakan penderitaan manusia lain.
Media massa merupakan lat yang paling tepat untuk mangkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Sebagai contoh bagaiman penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul “Arie Hangara”.
F. Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a) Penderitaan timbul karena perbuatan buruk manusia, misalnya : Pembantu rumah tangga yang diperkosa dan disiksa majikannya, kasus penganiayaan Arie Hangara oleh orangtuanya
b) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan, atau azab Tuhan, misalnya : seseorang buta sejk lahir, siksaan Tuhan terhadap Nabi Ayub dengan penyakit kulitnya, dan tenggelamnya Fir’aun
G. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermaca-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul bisa positif atau negatif. Sikap Posotif yatu sikap optimis mengatsi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan pendritaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sedangkan sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa dan ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif aini dapat menimbulkan sikap anti , misalnya anti nikah dan tidak punya gairah hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar